SUKABUMI, TINTAHIJAU.com — GM, perempuan yang beberapa hari terakhir menjadi sorotan publik usai mengungkap dugaan pelecehan seksual oleh seorang oknum guru di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, akhirnya resmi melapor ke Polres Sukabumi pada Senin (17/11/2025). Kedatangannya dilakukan setelah lebih dulu berkonsultasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi.

Menggunakan kacamata hitam, GM tiba di Mapolres Sukabumi didampingi anggota DPD KNPI Kabupaten Sukabumi serta Komunitas Rumah Literasi Merah Putih. Tim pendamping tampak berada di sisi GM sejak ia datang hingga proses pelaporan selesai.

“Kedatangan saya ke Polres Sukabumi untuk melaporkan terduga pelaku tindak pidana kekerasan seksual yang berada di Kecamatan Surade,” ujarnya kepada wartawan didampingi Bidang Hukum DPD KNPI Sukabumi, Asep, serta Sekjen Komunitas Literasi Merah Putih, Dede Heri.

Dorongan Melapor dan Adanya Korban Lain

GM mengungkapkan keberaniannya melapor muncul setelah ia melihat indikasi bahwa perilaku terduga pelaku masih berlanjut. Ia semula berharap kejadian yang dialaminya belasan tahun lalu tidak terulang, namun kenyataan di lapangan membuatnya mengambil langkah hukum.

“Saya kira setelah kejadian belasan tahun itu pelaku sudah berubah, tapi setelah saya datang lagi ke kampung halaman, ternyata pelaku malah menjadi-jadi. Itu yang memicu saya membuat laporan ini,” katanya.

GM juga membenarkan adanya sejumlah individu lain yang menghubunginya dan mengaku mengalami kejadian serupa. “Betul, nanti akan disampaikan oleh pendamping saya,” ucapnya.

Ia menegaskan tidak memiliki tujuan lain selain ingin menghentikan praktik serupa ke depan. “Saya murni ingin menghentikan kejadian seperti ini. Jangan sampai terulang di kemudian hari,” ujar GM.

Terkait trauma yang dialaminya, ia memilih menyerahkan penjelasan kepada pihak pendamping. “Nanti pendamping saya akan menjawab,” katanya.

GM berharap proses hukum berjalan tegas. “Saya berharap polisi bisa menindak tegas pelaku dengan hukuman setimpal. Saya mengatasnamakan korban, pelaku ingin dihukum seadil-adilnya dan seberat-beratnya,” ujarnya.

KNPI Siapkan Koordinasi dengan LPSK

Bidang Hukum DPD KNPI Sukabumi, Asep, SH., menyampaikan bahwa KNPI hadir untuk memastikan proses hukum berjalan adil bagi korban. “Kami ingin memastikan bahwa proses hukum ini berkeadilan bagi korban, terkait tindakan asusila yang dilakukan oknum guru di salah satu tempat pendidikan,” ujarnya.

Asep menjelaskan bahwa KNPI turut memantau kasus ini sebagai bagian dari peran mereka mengawasi isu sosial, termasuk dugaan asusila di lingkungan pendidikan. Ia menambahkan, sebagai langkah lanjutan, KNPI akan berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

“Tentu kami akan berkirim surat dan berkoordinasi supaya para korban mendapat perlindungan khusus dari LPSK,” katanya. Ia juga menyebut ada potensi kuat bahwa GM merupakan korban, sehingga memilih untuk bersuara.

Dugaan Peran Pihak Lain dan Bukti Baru

Sekjen Komunitas Rumah Literasi Merah Putih, Dede Heri, mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah pertemuan dengan GM dan KNPI untuk mendalami kasus tersebut. Ia mengungkap adanya dugaan bahwa oknum guru tersebut tidak bertindak sendirian.

“Diduga selain oknum itu, ada pelaku lain yang berperan mirip mucikari yang menawarkan anak-anak kepada pelaku,” ujar Dede. Temuan ini, menurutnya, diperkuat oleh bukti percakapan yang mengarah kepada dugaan skandal pelecehan seksual di lingkungan sekolah.

Asep menyatakan bahwa bukti yang dibawa dalam pelaporan tidak hanya berupa percakapan, tetapi juga foto-foto yang mengarah pada tindakan asusila melalui pesan elektronik. “Ada bukti kuat terkait indikasi tindak pidana, termasuk foto-foto tidak senonoh yang diminta pelaku dari korban,” jelasnya.

Seluruh bukti tersebut, lanjut Asep, telah disiapkan untuk membantu penyidik mempercepat proses penyelidikan.

Harapan Pengungkapan Tuntas

Dede berharap kepolisian menelusuri seluruh temuan secara menyeluruh. “Harapan kami, polisi dapat mengungkap kasus ini secara terang benderang dan menyeluruh atas apa saja yang ditemukan,” ujarnya.

Dengan laporan resmi ini, pendamping berharap kasus dugaan pelecehan seksual yang disebut telah berlangsung lama itu dapat terungkap tuntas dan mencegah korban baru bermunculan di kemudian hari.


News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door

Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.

Kiriman serupa